A. Pengertian
Keterampilan Menulis
Apakah benar, kemampuan menulis itu ditentukan oleh
bakat? Jika ditelaah pengertian bakat, adalah kemampuan yang dimilki dan
dibawa seseorang sejak lahir.
Sedangkan keterampilan menulis adalah keterampilan itu sendiri. Artinya, seseorang mempunyai kemampuan menulis karena dia terampil. Sementara untuk dapat terampil dalam menulis, maka dia harus melakukannya secara langsung atau melatih dirinya sehingga terampil.
Sedangkan keterampilan menulis adalah keterampilan itu sendiri. Artinya, seseorang mempunyai kemampuan menulis karena dia terampil. Sementara untuk dapat terampil dalam menulis, maka dia harus melakukannya secara langsung atau melatih dirinya sehingga terampil.
Keterampilan menulis adalah salah satu keterampilan yang bersifat produktif. Keterampilan menulis merupakan suatu kegiatan menuangkan ide/gagasan ke dalam bentuk bahasa tulis (simbol grafis) agar dapat dipahami maksud dan isinya oleh orang lain, dalam hal ini oleh pembaca.
B. Hubungan
Menulis dengan Keterampilan Berbahasa yang Lain
1. Hubungan menulis dengan membaca.
Menulis dan
membaca adalah kegiatan berbahasa tulis. Pesan yang disampaikan penulis
diterima oleh pembaca dijembatani melalui lambang bahasa yang dituliskan.
Membaca dan menulis merupakan suatu kegiatan yang menjadikan penulis sebagai
pembaca dan pembaca sebagai penulis (Tompskin dan Hosskisson, 1995 ).
Penulis sebagai pembaca, Artinya, ketika aktifitas menulis berlangsung si penulis membaca karangannya. Ia membayangkan dirinya sebagai pembaca untuk melihat dan menilai apakah tulisannya telah menyajikan sesuatu yang berarti, apakah ada yang tidak layak saji, serta apakah tulisannya menarik dan enak dibaca.
Penulis pun melakukan berbagai kegiatan membaca lainnya.
Ia membaca karya penulis lain untuk mendapatkan ide dan informasi, menemukan,
dan memecahkan masalah, juga mempelajari bagaimana pengarang menyajikan dan
mengolah tulisannya. Kualitas pengalaman membaca ini akan mempengaruhi
keberhasilan dalam menulis.
Pembaca sebagai penulis, Artinya, ketika berlangsung
kegiatan membaca, pembaca melakukan aktifitas seperti yang dilakukan penulis.
Pembaca menemukan topik dan tujuan penulisan, gagasan dan kaitan antar gagasan,
dan kejelasan uraian. Dia menganalisa atau merekonstruksi dengan membayangkan
apa yang dimaksudkan dan diinginkan penulisnya sehingga pesan yang penulis
sampaikan dapat ditangkap dengan baik.
2. Hubungan menulis dengan menyimak
Pada saat menulis, seseorang membutuhkan inspirasi,
ide, atau informasi untuk tulisannya. Informasi dapat diperoleh dari berbagai
sumber : sumber tercetak, seperti buku, majalah, surat kabar, dan lain-lain.
Juga dari sumber tak tercetak seperti radio, televisi, wawancara, diskusi, dan
lain-lain. Jika dari sumber tercetak informasi diperoleh dengan cara membaca,
maka dari sumber tak tercetak perolehan informasi dilakukan dengan cara
menyimak.
Melalui kegiatan menyimak penulis tidak hanya
memperoleh ide atau informasi saja, tetapi juga menginspirasi tata saji dan
penyampaian lisan yang menarik hatinya, yang berguna untuk aktifitas
menulisnya.
3. Hubungan menulis dengan berbicara
Antara menulis dan berbicara keduanya merupakan
keterampilan berbahasa yang bersifat aktif-produktif. Artinya penulis dan
pembicara berperan sebagai penyampai atau pengirim pesan kepada pihak lain.
Keduanya harus mengambil sejumlah keputusan berkaitan dengan topik, tujuan,
jenis informasi yang akan disampaikan, serta cara penyampaiannya sesuai dengan
sasaran ( pembaca dan pendengar ) dan corak teksnya ( eksposisi, narasi,
deskripsi, argumentasi, dan persuasi ).
C. Jenis-Jenis
Menulis
Keterampilan menulis dapat kita klasifikasikan
berdasarkan dua sudut pandang yang berbeda. Sudut pandang tersebut adalah
kegiatan atau aktivitas dalam melaksanakan keterampilan menulis dan hasil dari
produk menulis itu. Klasifikasi keterampilan menulis berdasarkan sudut pandang
kedua menghasilkan pembagian produk menulis atau empat kategori, yaitu;
karangan narasi, eksposisi, deskripsi, dan argumentasi. Di berikut ini akan
dijelaskan satu persatu.
1. Eksposisi
Eksposisi biasa juga disebut pemaparan, yakni salah satu bentuk karangan yang berusaha menerangkan, menguraikan atau menganalisis suatu pokok pikiran yang dapat memperluas pengetahuan dan pandangan seseorang. Penulis berusaha memaparkan kejadian atau masalah secara analisis dan terperinci memberikan interpretasi terhadap fakta yang dikemukakan. Dalam tulisan eksposisi, teramat dipentingkan informasi yang akurat dan lengkap. Eksposisi merupakan tulisan yang sering digunakan untuk menyampaikan uraian ilmiah, seperti makalah, skripsi, tesis, desertasi, atau artikel pada surat kabar atau majalah.
Jika hendak menulis bagaimana peraturan bermain sepak bola, cara kerja pesawat, bagaimana membuat tempe, misalnya, maka jenis tulisan eksposisi sangat tepat untuk digunakan. Ekposisi berusaha menjelaskan atau menerangkan.
Parera (1993 : 5) mengemukakan bahwa “Seorang pengarang eksposisi akan mengatakan, Saya akan menceritakan kepada kalian semua kejadian dan peristiwa ini dan menjelaskan agar Anda dapat memahaminya.”
Dari uraian di atas, dapat dipahami bahwa untuk menulis karangan eksposisi maka, penulis harus memiliki pengetahuan memadai tentang objek yang akan digarapnya. Untuk itu, maka seorang penulis harus memperluas pengetahuan dengan berbagai cara seperti membaca referensi yang berkaitan dengan masalah yang dikaji melakukan penelitian, misalnya wawancara, merekam pembicaraan orang, mengedarkan angket, melakukan pengamatan terhadap objek dan sebagainya.
Dikembangkan lagi dengan beberapa pikiran penjelas. Pikiran penjelas tersebut dapat dikembangkan lagi menjadi beberapa rincian yang diperlukan. Untuk menghasilkan tulisan ekposisi yang baik maka pikiran utama dan pikiran penjelas harus diorganisir dalam bentuk kerangka karangan yang pada umumnya dibagi dalam tiga bagian yaitu, bagian pembuka (pendahuluan) bagian pengembangan (isi), dan bagian penutup yang merupakan penegasan ide. Untuk karangan yang bersifat kompleks, harus diuraikan dalam bentuk sub-bagian yang lebih rinci. Dalam karangan seperti itu. Dapat disusun dalam bentuk bab dan diperinci lagi menjadi sub-sub bab.
Contoh tulisan Eksposisi:
1. Eksposisi
Eksposisi biasa juga disebut pemaparan, yakni salah satu bentuk karangan yang berusaha menerangkan, menguraikan atau menganalisis suatu pokok pikiran yang dapat memperluas pengetahuan dan pandangan seseorang. Penulis berusaha memaparkan kejadian atau masalah secara analisis dan terperinci memberikan interpretasi terhadap fakta yang dikemukakan. Dalam tulisan eksposisi, teramat dipentingkan informasi yang akurat dan lengkap. Eksposisi merupakan tulisan yang sering digunakan untuk menyampaikan uraian ilmiah, seperti makalah, skripsi, tesis, desertasi, atau artikel pada surat kabar atau majalah.
Jika hendak menulis bagaimana peraturan bermain sepak bola, cara kerja pesawat, bagaimana membuat tempe, misalnya, maka jenis tulisan eksposisi sangat tepat untuk digunakan. Ekposisi berusaha menjelaskan atau menerangkan.
Parera (1993 : 5) mengemukakan bahwa “Seorang pengarang eksposisi akan mengatakan, Saya akan menceritakan kepada kalian semua kejadian dan peristiwa ini dan menjelaskan agar Anda dapat memahaminya.”
Dari uraian di atas, dapat dipahami bahwa untuk menulis karangan eksposisi maka, penulis harus memiliki pengetahuan memadai tentang objek yang akan digarapnya. Untuk itu, maka seorang penulis harus memperluas pengetahuan dengan berbagai cara seperti membaca referensi yang berkaitan dengan masalah yang dikaji melakukan penelitian, misalnya wawancara, merekam pembicaraan orang, mengedarkan angket, melakukan pengamatan terhadap objek dan sebagainya.
Dikembangkan lagi dengan beberapa pikiran penjelas. Pikiran penjelas tersebut dapat dikembangkan lagi menjadi beberapa rincian yang diperlukan. Untuk menghasilkan tulisan ekposisi yang baik maka pikiran utama dan pikiran penjelas harus diorganisir dalam bentuk kerangka karangan yang pada umumnya dibagi dalam tiga bagian yaitu, bagian pembuka (pendahuluan) bagian pengembangan (isi), dan bagian penutup yang merupakan penegasan ide. Untuk karangan yang bersifat kompleks, harus diuraikan dalam bentuk sub-bagian yang lebih rinci. Dalam karangan seperti itu. Dapat disusun dalam bentuk bab dan diperinci lagi menjadi sub-sub bab.
Contoh tulisan Eksposisi:
Bertahun-tahun aku mengeluti usaha ini dengan sabar.
Sebagai pengusaha kecil yang bermodal kecil. Aku menghadapi berbagai macam
tantangan. Persaingan dengan pengusaha-pengusaha lain yang bermodal besar yang
sering berjalan tidak sehat hampir-hampir membuat aku putus asa. Tetapi aku telah
bertekad tidak akan mundurdalam berusaha. Sedikit demi sedikit perusahaanku
memperoleh kemajuan. Salah satu prinsip dalam kemajuan dalam memajukan
perausahaanku adalah ” melayani konsumen” aku harus dapat melayani mereka
sabaik-baiknya. Mutu produksi selalu kujaga benar. Harga tetap aku kuusahakan
agar tidak melebihi harga produksi serupadari perusahaan lain. Sekarang,
alhamdulillah perusahaanku sudah masuk dalam kelompok usaha menengah, aku tidak
mengalami kesulitan modal lagi. Pemasaran hasil produksi bisa lancar. Tantangan
– tantangan bukanlah tidak ada. Selama perususahaan masih berjalan, selama itu
pula tantangan perusahaan pasti ada. Tantangan itu bisa muncul dari dalam
perusahaan itu sendiri, maupun dari luar. Tetapi aku yakin, kalau dalam perusahaan
menjadi seperti sekarang ini, tentu dalam masa sekarang ini aku akan dapat
menghadapi tantangan-tantangan itu dengan baik. Bagiku tantangan itu merupakan
hak yang menarik untuk diselesaikan, bukan sesuatu yang mesti aku takuti. Aku
yakin kita berusaha dengan sungguh-sungguh dengan jalan yang benar, tentu Tuhan
akan membukakan pintu keberhasilan bagi kita.
2. Deskripsi
Deskrisi adalah pemaparan atau penggambaran dengan kata-kata suatu benda, tempat, suasana atau keadaan. Seorang penulis deskripsi mengharapkan pembacanya, melalui tulisannya, dapat ‘ melihat’ apa yang dilihatnya, dapat ‘mendengar’ apa yang didengarnya, ‘merasakan’ apa yang dirasakanya, serta sampai kepada ‘kesimpulan’ yang sama dengannnya. Dari sini dapat disimpulkan bahwa deskripsi merupakan hasil dari obesrvasi melalui panca indera, yang disampaikan dengan kata-kata (Marahimin. 1993.46)
Contoh Deskripsi:
Kuamati penampilanku sendiri pada cermin besar itu.
Tampak di seberang kaca, seorang pemuda berwajah kasar.,sepasang mata
menyala-nyala, bergairah, tapi dalam lingkungan roman muka yang ... ya, siapa
pun tidak perlu berkhayal terlalu jauh untuk mampu menemukan persamaannya
dengan moncong seekor anjing Buldog. Tidak itu saja, tubuh yang kukuh kekar,
pendek berotot, lengan dengan bisep bak paha pemain sepak bola, dada bidang
menambah-nambah imajinasi orang yang melihatnya, bahwa aku ini tak ubahnya
seperti seekor anjing Buldog saja.
3. Narasi (kisahan)
Narasi atau kisahan merupakan corak tulisan yang bertujuan menceritakan rangkaian peristiwa atau pengalaman manusia berdasarkan perkembangan dari waktu ke waktu. Paragraf narasi itu dimaksudkan untuk memberi tahu pembaca atau pendengar tentang apa yang telah diketahui atau apa yang dialami oleh penulisnya. Narasi lebih menekankan pada dimensi waktu dan adanya konflik (Pusat Bahasa. 2003.46).
Contoh:
Sore itu kami pergi ke rumah Puspa. Sopir kusuruh
memakirkan mobil. Kemudian, kami memasuki gang kecil. Beberapa waktu kemudian,
kami sampai di sebuah rumah yangh sederhana seperti rumah-rumah di sekitarnya.
Rumah-rumah itu tanpak tidak semewah rumah-rumah gedung yang terletak di
pinggir jalan. Pintu rumah yang sederhana itu terbuka pelan. Seorang gadis
berlari dan memelukku. Gadis itu tiba-tiba pinsan dan terkulai lemas dalam
pelukanku (Pusat Bahasa .2003. 47).
4. Argumentasi
Argumentasi merupakan corak tulisan yang bertujuan membuktikan pendapat penulis meyakinkan atau mempengaruhi pembaca agar amenerima pendapanya. Argumentasi berusaha meyakinkan pembaca. Cara menyakinkan pembaca itu dapat dilakukan dengan jalan menyajikan data, bukti, atau hasil-hasil penalaran (Pusat Bahasa. 2001. 45).
Contoh:
Kedisiplinan lalu lintas masayarakat di Jakarta
cenderung menurun. Hal ini terbukti pada bertambahnaya jumlah pelanggarannya
yang tercatat di kepolisian. Selain itu, jumlah korban yang meninggal akibat
kecelakaan pun juga semakin meningkat. Oleh karena itu, kesadaran mesyarakat
tentang kedisplinan berlalu lintas perlu ditingkatkan (Pusat Bahasa. 2003. 45).
5. Persuasi
Persuasi adalah karangan yang berisi paparan berdaya-ajuk, ataupun berdaya himbau yang dapat membangkitkan ketergiuran pembaca untuk meyakini dan menuruti himbauan implisit maupun eksplisit yang dilontarkan oleh penulis. Dengan kata lain, persuasi berurusan dengan masalah mempengaruhi orang lain lewat bahasa.
D. Aplikasi
dalam pembelajaran
Pengajaran
keterampilan menulis secara intensif baru diberikan di kelas 3 dan 4 dalam
bentuk materi paragraf dan karangan. Di kelas 3, pembelajar memperoleh matari
paragraf, karangan bebas dengan tata tulisnya (ejaan). Secara garis besar
materi paragraf terdiri atas
(1) pengenalan paragraf
secara umum;
(2) pengenalan paragraf
deduktif;
(3) pengenalan paragraf
induktif;
(4) pengenalan paragraf
deduktif-induktif;
(5) pengenalan karangan
bebas dengan jumlah paragraf terbatas.
Materi
paragraf secara bertahap disajikan melalui pengenalan dan pemahaman unsur yang
membangun paragraf sampai pembuatan paragraf. Rinciannya sebagai berikut:
(a) gagasan utama
(topik) dan kalimat utama;
(b) gagasan penjelas
dan kalimat penjelas;
(c) alat kohesi
paragraf, yang meliputi kata ganti, kata kunci, kata hubung (transisi);
(d) koherensi paragraf
(keterkaitan dan kesinambungan gagasan);
(e) paragraf utuh.
Pembelajar
berlatih menyusun paragraf secara bertahap dengan urutan sebagai berikut:
(a) berlatih
mengembangkan gagasan utama menjadi kalimat topik;
(b) berlatih
mengembangkan gagasan penjelas menjadi kalimat penjelas;
(c) berlatih melengkapi
paragraf dengan kalimat topik;
(d) berlatih menyusun
paragraf dari kalimat yang tersedia;
(e) berlatih
mengembangkan kalimat topik menjadi paragraf;
(f) berlatih menulis
paragraf secara utuh;
(g) berlatih menyusun
karangan dari paragaraf yang ada;
(h) berlatih menyusun
karangan secara utuh;
Paragraf
atau karangan yang telah disusun pembelajar, kemudian diperiksa oleh pengajar
satu per satu. Setelah itu, tulisan mereka dibacakan di dalam kelas, disimak
pembelajar lain, dan didiskusikan di antara mereka. Prosedur ini dilakukan untuk
menumbuhkan kompetisi positif di antara mereka. Sesekali mereka ditugasi
menulis karangan di rumah.
Dalam
pengajaran materi menulis ini masih sering ditemukan kendala. Kendala yang
dimaksud adalah masih sering ditemukannya kesalahan menulis kata, kesalahan
membentuk kata berafiks, kesalahan menyusun kalimat, kesalahan dalam kohesi dan
koherensi paragraf, dan kesalahan penggunaan ejaan. Dengan cara memeriksa hasil
tulisan mereka dan menunjukkan kesalahan tersebut, kesalahan ini
sedikit-sedikit bisa dikurangi. Pengajar sering harus menjelaskan kembali
materi yang sudah diajarkan sebelumnya akibat terjadinya kesalahan dalam proses
kreatif ini.
Kecakapan
dan minat pembelajar untuk menulis bervariasi. Untuk itu, pembelajar perlu
mengadakan pendekatan kepada perseorangan untuk mengetahui letak kendalanya.
Karena motivasi pembelajar mengikuti program tidak sama, bisa jadi hal ini
berpengaruh terhadap setiap bentuk kegiatan belajar-mengajar, di antaranya
menulis. Pembelajar harus terus diberi motivasi agar dapat mengikuti setiap
tahap kegiatan.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : Fitriani
BalasHapusNIM : A1C413045
Kelas : A
Dalam artikel diatas disebutkan kecakapan dan minat pembelajar untuk menulis bervariasi. Untuk itu, pembelajar perlu mengadakan pendekatan kepada perseorangan untuk mengetahui letak kendalanya. Maksud pendekatan dalam hal ini seperti apa? Bagaimana pendekatan itu dilakukan?
Nama : Diana Lestari
HapusNIM : A1C413213
Maksud dari pendekatan adalah upaya untuk membuat seseorang menulis. Contoh dari pendekatan adalah ceritakan kisah seorang penulis jempolan. Iming-imingi mereka siapa yang mau jadi penulis jempolan. Setelah itu, minta mereka mengeluarkan buku dan alat tulis. Mintalah mereka melepas sepatu dan menaruhnya diatas meja. Mintalah mereka menulis tentang sepatu itu. Apa yang mereka lihat? Apa yang mereka bau? Apa yang merekas rasakan? Tentang sepatu itu.
Yakinlah! Mereka semua bisa nulis
Nama : Dinda Suci Abyati
BalasHapusNIM : A1C413027
Kelas : A
Kelompok 5 (Surat)
Dari penjelasan diatas disebutkan bahwa klasifikasi keterampilan menulis berdasarkan sudut pandang kedua menghasilkan pembagian produk menulis atau empat kategori, yaitu: karangan narasi, eksposisi, deskripsi, dan argumentasi. Lantas, bagaimana dengan menulis puisi? Apakah menulis puisi juga termasuk dalam salah satu klasifikasi keterampilan menulis tersebut? Jika tidak, termasuk dalam klasifikasi apakah menulis puisi? Mohon penjelasannya.
Nama : Firda Aulia
BalasHapusNIM : A1C413211
Kelas : IA
Kelompok 5 (surat)
Apa contoh karangan bebas dengan jumlah paragraf terbatas? mengapa jumlah paragrafnya harus terbatas ?
contohnya seorang guru yang memberikan tugas kepada siswanya untuk menulis pengalaman yang mengesankan dalam hidup dan membatasi siswanya untuk menulis karangan tersebut minimal 5 paragraf.
HapusKarena dengan jumlah paragraf yang terbatas tersebut,lebih memudahkan untuk mengoreksi karangan tersebut.
Nama : Artoni Yahya
BalasHapusNIM : A1C413017
Kelas A
Keompok 2 ( keterampilan berbicara )
Dalam artikel diatas. Bisakah anda jelaskan makna dari kesalahan membentuk kata berafiks dan kesalahan dalam kohesi dan koherensi paragraf, dan contohnya seperti apa! dan bagaimana tanggapan anda tentang kreteria penulis yang handal dan berkualitas pada zaman sekarang dan sebutkan contohnya beserta buku karangannya !
NAMA : RICHI RAMADHANA
BalasHapusNIM : A1C413015
KELOMPOK 5
Apa yang di maksud dengan himbauan implisit dan eksplisit dalam kalimat persuasif ?
Nama: Putri Nur Fatimah
HapusNIM: A1C413013
Menurut saya himbauan implisit dalam kalimat persuasif adalah kalimat yang berisi himbauan atau ajakan secara tersirat yang ditujukan kepada seseorang atau orang banyak sedangkan himbauan eksplisit dalam kalimat persuasif adalah kalimat berisi himbauan atau ajakan secara langsung yang ditujukan kepada seseorang atau orang banyak
NAMA : MEILISA WINDI ASTUTI
BalasHapusNIM : A1C413051
DARI KELOMPOK 5 (SURAT)
Apakah ada kaitannya antara semua jenis-jenis menulis tersebut antara satu dengan yang lainnya? berikan alasannya !
Nama : Firdha Nur Fadhila
HapusNIM : A1C413221
Kelas : 1A
Sebelumnya terima kasih atas petanyaan Saudara.
Jika ditanya apakah ada kaitan antara jenis menulis yang satu dengan lainnya sudah pasti ada keterkaitannya.
Contohnya kaitan eksposisi dengan deskripsi.
Eksposisi biasa juga disebut pemaparan, yakni salah satu bentuk karangan yang berusaha menerangkan, menguraikan atau menganalisis suatu pokok pikiran yang dapat memperluas pengetahuan dan pandangan seseorang dan Deskrisi adalah pemaparan atau penggambaran dengan kata-kata suatu benda, tempat, suasana atau keadaan.
Jadi, sudah jelas bahwa semua jenis menulis itu saling keterkaitan antara yang satu dengan lainnya. Hal itu dapat Saudara lihat sesuai penjelasan yang sudah saya paparkan.
Nama : Mir'atun Nisa
BalasHapusNIM : A1C413007
Kelompok : 3 Keterampilan Membaca
Pada artikel di atas dijelaskan bahwa keterampilan menulis dapat diklasifikasikan berdasarkan dua sudut pandang yang berbeda. Sudut pandang tersebut adalah kegiatan atau aktivitas dalam melaksanakan keterampilan menulis dan hasil dari produk menulis itu.
Jelaskan jenis-jenis menulis menurut sudut pandang pertama yaitu berdasarkan kegiatan atau aktivitas dalam melaksanakan keterampilan menulis!
Nama : Meyrika Maharani
BalasHapusNim : A1C413031
Kelas : A
Kelompok : 5 (surat)
Kriteria apa yang menunjukkan bahwa kemampuan menulis kita sudah baik atau kurang baik? Jelaskan!
Nama : Sofia Rihamy
HapusNIM : A1C413025
Kelas : IA
Kriteria yang menunjukkan bahwa kemampuan menulis kita sudah baik yaitu :
1) Mampu menulis dengan tulisan yang baku dan mudah dipahami.
2) Mampu menyusun bahan-bahan yang tersedia menjadi suatu keseluruhan yang utuh.
3) Mampu menulis dengan jelas dan tidak samar-samar.
4) Mampu memanfaatkan struktur kalimat, bahasa dan contoh-contoh sehingga maknanya sesuai dengan yang diinginkan oleh penulis.
5) Mampu menulis dengan tulisan yang meyakinkan dan menarik minat para pembaca terhadap pokok pembicaraan.
6) Mampu mengkritik naskah tulisan sendiri yang pertama dan memperbaikinya.
Adapun kriteria yang menunjukkan bahwa kemampuan menulis kita belum atau kurang baik, yaitu :
1) Belum mampu menulis dengan tulisan yang baku dan mudah dipahami.
2) Belum mampu menyusun bahan-bahan yang tersedia menjadi suatu keseluruhan yang utuh.
3) Belum mampu menulis dengan jelas dan menulisnya masih samar-samar.
4) Belum mampu memanfaatkan struktur kalimat, bahasa dan contoh-contoh sehingga maknanya belum sesuai dengan yang diinginkan oleh penulis.
5) Belum mampu menulis dengan tulisan yang meyakinkan dan menarik minat para pembaca terhadap pokok pembicaraan.
6) Tidak bisa mengkritik naskah tulisan sendiri yang pertama dan tidak dapat memperbaikinya.
Terimakasih... :-)
Nama: Purnama Sari Wahyuni
BalasHapusNIM: A1C413035
Kelompok: 2 (keterampilan membaca)
Bagaimana cara memotivasi minat pembelajar agar dapat menggemari kegiatan dari berbagai hal dalam keterampilan menulis ini?
Nama : Sofia Rihamy
HapusNIM : A1C413025
Kelas : IA
Cara menumbuhkan atau memotivasi minat keterampilan menulis pelajar dari berbagai hal, cara sederhananya seperti :
1) Mencoba mencoret-coret lembar buku dengan goresan tulisan tentang apa saja yang menjadi benak pikiran kita.
2) Membeli buku-buku khusus seperti diary, memo dan sebagainya dan mencoba-coba untuk mencurahkan cerita-cerita atau isi hati kita tentang keseharian yang telah kita alami atau hal-hal yang menarik lainnya.
3) Selalu berpedoman dan mengembangkan motivasi bahwa dengan berlatih MENULIS, maka akan membuat kita lebih cerdas dalam mengembangkan daya imajinasi lewat bahasa tulisan.
4) Memperbanyak membaca bacaan-bacaan ringan seperti komik atau cerita dongeng, dan sebagainya, karena dengan begitu kita akan menyerap bacaan yang kita gemari, suatu saat akan mendorong kita untuk bisa menghasilkan karya gemilang seperti yang kita baca.
Terimakasih :-)
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusNama: Siti Munawaroh
BalasHapusNIM: A1C413005
Kelompok 2 (keterampilan berbicara)
Dalam menulis karangan bebas biasanya dibutuhkan imajinasi dalam membuatnya. Namun ada seseorang yang sulit berimajinasi. Apakah hal tersebut mempengaruhi keterampilan menulis seseorang? tolong jelaskan!
Nama: HILMI RIYADI
HapusNIM: A1C413049
Sangat berpengaruh, karena dalam mengarang bebas sangat dibutuhkan imajinasi agar dapat mengembangkan karangan tersebut agar terlihat lebih menarik dan alur dari karangan tersebut terlihat jelas.
Nama: FEBRIANTI
BalasHapusNIM: A1C413053
Kelas: A
Kelompok 2 ( Keterampilan Berbicara )
Pada artikel di atas disebutkan bahwa keterampilan menulis adalah keterampilan itu sendiri. Artinya, seseorang mempunyai kemampuan menulis karena dia terampil. Sementara untuk dapat terampil dalam menulis, maka dia harus melakukannya secara langsung atau melatih dirinya sehingga terampil. Yang ingin saya tanyakan bagaimana cara melatih menulis secara langsung itu?
Nama : Nisa Karnila
BalasHapusNIM : A1C413023
Kelompok : 3 Keterampilan Membaca
Dalam pengajaran materi menulis, masih sering ditemukan kendala. Salah satunya kesalahan dalam kohesi dan koherensi paragraf. Apa yang dimaksud dengan kesalahan dalam kohesi dan koherensi paragraf? Jelaskan?
Nama : Risda Amalia
HapusNIM : A1C413081
Kelompok 4
Kohesi adalah keterpaduan bentuk yang berkaitan dengan penggunaan kata-katanya. Dan koherensi adalah keterpaduan makna yang berkaitan dengan isi.
Jadi, kesalahan dalam kohesi paragraf adalah ketidakpaduannya kata-kata dalam paragraf tersebut. Sedangkan kesalahan dalam koherensi paragraf adalah tidak kompaknya antara gagasan yang dikemukakan kalimat yang satu dengan yang lainnya. Kalimat-kalimatnya tidak memiliki hubungan timbal balik untuk membahas satu gagasan utama.
Nama : Alfis Sa'adah
BalasHapusNIM : A1C413219
Kelompok :3 Keterampilan Membaca
Dalam hubungan menulis dengan menyimak, Jika dari sumber tercetak informasi diperoleh dengan cara membaca, maka dari sumber tak tercetak perolehan informasi dilakukan dengan cara menyimak. Pertanyaanya, jika seseorang tidak mempunyai kemampuan menyimak dengan baik, bagaimana caranya agar terampil dalam menuliskan informasi tersebut?
Nama : HILMI RIYADI
HapusNIM : A1C413049
Menurut saya apabila kita tidak mempunyai keterampilan menyimak maka kita akan kesulitan dalam menuliskan informasi tersebut, sehingga satu-satu nya cara terbaik yaitu dengan melatih keterampilan menyimak terlebih dahulu.
Nama : Wahyu Azhari
BalasHapusNim : A1C413097
Kelas : A
Kelompok 2
Dari penjelasan diatas, memuat tentang jenis keterampilan menulis, yang ingin saya tanyakan menurut kalian menulis essai termasuk jenis keterampilan menulis apa ? Mohon penjelasannya.
Nama : Erma Suryani
HapusNIM : A1C413079
Menulis essay termasuk jenis keterampilan menulis deskripsi, karena essay merupakan karangan prosa yang d tulis dari sudut pandang penulis. Salah satu tipe essay yaitu essay deskriptif yang menggambarkan subjek atau objek tertentu.
Nama : Putri Anggraini
BalasHapusNim : A1C411055
1. Untuk terampil dalam menulis, maka harus melakukan secara langsung atau melatih diri sehingga terampil. Apa saja yang dapat dilakukan untuk melatih diri dalam menulis?
2. Termasuk jenis keterampilan apakah menulis novel dan cerpen? Adakah perbedaan dalam penulisan novel dan cerpen? Tolong jelaskan!
Nama : Risda Amalia
HapusNIM : A1C413081
Kelompok 4
1. Yang perlu dilakukan untuk melatih diri dalam menulis yang paling utama adalah memiliki informasi, informasi bisa didapatkan dalam membaca dan menyimak. Selanjutnya tinggal menulis informasi tersebut, setelah selesai baru dikoreksi tulisan anda. Dan lakukan cara itu secara terus menerus.
2, Menulis novel dan cerpen termasuk dalam jenis menulis narasi. Ada. Kalau novel lebih mengetangahkan sebuah perjalanan hidup dan karakter tokoh sehingga di akhir cerita kehidupan tokoh mengalami perubahan. Sedangkan cerpen lebih mengetengahkan persoalan atau masalah yang dihadapi si tokoh, untuk kemudian mendapatkan sebuah jalan keluar terhadap permasalahan itu.
Nama : Muhammad Syahrirani
BalasHapusNIM : A1C413059
Kelompok : 3 Membaca Fisika Kelas A
Manfaat apa saja yang dapat kita peroleh dalam kehidupan sehari-hari jika kita memiliki keterampilan menulis yang baik? Serta apa saja hal yang harus diperhatikan agar kita memiliki keterampilan menulis yang baik?
Nama : FIRDHA NUR FADHILA
HapusNIM : A1C413221
KELAS : 1A
Sebelumnya terima kasih atas pertanyaannya.
Banyak manfaat yang dapat diperoleh jika seseorang terampil dalam menulis. Hal ini dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari, seseorang dapat mengeluarkan ide-ide atau gagasan-gagasan yang ada kedalam sebuah karya, yang nantinya karya tersebut dapat dinikmati oleh orang lain.
Nama : Ibnu Hendriansyah
BalasHapusNIM : A1C413019
Kelompok : 5 Surat Fisika kelas A
Apakah ada kriteria atau standar bahwa seseorang dikatakan terampil dalam menulis serta kendala-kendala yang dijumpai dalam menulis? Terima kasih
Normalnya keterampilan dalam menulis bagus memenuhi kriteria standar yaitu dapat mengungkapkan hal-hal baru, menulisdengan benar dan lengkap, merupakan pendapat atau ide orisinal, isinya menggugah pembaca, mengundang kejutan, menyangkut peristiwa besar, mengenal orang ternama,bhasa baik dan baku, terpublikasi melalui media tepat.
Hapussedangkan kendala-kendala dalam menulis adalah sulit memulai ketika hendak menulis, sulit mempertahankan konsentrasi dalam menulis, dan tidak fokus dalam menulis, salin itu kendala yang sering terjadi ialah cepat mengantuk.
Nama : Mukhlis
BalasHapusNIM : A1C513085
Kelompok : 5 Surat
Menulis hikayat termasuk kedalam jenis menulis apa? dan jelaskan kenapa?
Nama : Risda Amalia
HapusNIM : A1C413081
Menulis hikayat menurut saya termasuk dalam jenis menulis narasi. Karena hikayat itu bertujuan untuk menceritakan suatu kejadian dan memiliki konflik didalam cerita itu sendiri.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNAMA : HELMAN ARI AFNIZAR
BalasHapusNIM : A1C413229
Bagaimana hubungannya menulis dengan surat sedangkan surat juga harus ditulis ?
kita ketahu bahwa surat adalah informasi tertulis yg dapat digunakan sebagai alat komunikasi tertulis yang dibuat dengan persyaratan tertentu yang khusus berlaku untuk surat menyurat.
Hapusdalam arti sempit adalah alat untuk menyampaikan berita secara tertulis.
keterampilan menulis sangat erat kaitan nya dengan surat, karena didalam surat terdapat tulisan ( menulis ) yang sesuai dengan aturan penulisan surat itu sendiri. sehingga baik ditulis dengan tangan ataupun di ketik didalam surat pasti terdapat tulisan yang menjadi informasi dalam bentuk tulisan.
NAMA : MUH. RDHA PRATAMA
BalasHapusN IM : A1C413233
Keterampilan menulis dapat kita klasifikasikan berdasarkan dua sudut pandang yang berbeda. Sudut pandang tersebut adalah kegiatan atau aktivitas dalam melaksanakan keterampilan menulis dan hasil dari produk menulis.
Coba jelaskan apa maksud dari sudut pandang diatas?
Nama : Richi Ramadhana
BalasHapusNIM : A1C413015
Bisakah dalam 1 karangan kita menggunakan penulisan jenis eksposisi,deskripsi dan lain-lain?
tidak bisa.
HapusNama : Muhammad Bahaudin Umar
BalasHapusNIM : A1C413033
Kelompok : 3 (Membaca)
Apakah membuat atau menulis dongeng termasuk dalam keterampilan menulis? Tolong di jelaskan!
Nama : Risda Amalia
HapusNIM : A1C413081
Kelompok 4
Saya akan menjawab pertanyaan dari Muhammad Bahaudin Umar
Iya, menulis dongeng termasuk dalam keterampilan menulis. Karena dongeng adalah salah satu jenis menulis yaitu kategori narasi.
Ma'af, kesempatan untuk bertanya sudah ditutup. Untuk yang pertanyaannya belum kami jawab, kami harapkan untuk bersabar sementara kami mencari jawabannya.
BalasHapusTTD
Risda Amalia (A1C413081)
LEGENDAQQ.NET
BalasHapusKami Hadirkan Permainan Baru 100% FAIR PLAY Dari Operaqq.org. :) 1 ID Untuk 8 Games :
ADU Q
BANDAR Q
BANDAR POKER
POKER
DOMINO 99
CAPSA SUSUN
SAKONG
BANDAR 66 NEW
Nikmati Bonus-Bonus Menarik Yang Bisa Anda Dapatkan Di Situs Kami LegendaQQ.Net. info Situs Resmi, Aman Dan Terpercaya ^^ Keunggulan LegendaQQ.Net :
- Tingkat Persentase Kemenangan Yang Besar
- Kartu Anda Akan Lebih Bagus
- Bonus TurnOver Atau Cashback Di Bagikan Setiap 5 Hari
- Bonus Referral Dan Extra Refferal Seumur Hidup
- Minimal Deposit & Withdraw Hanya 20.000,-
- Tidak Ada Batas Untuk Melakukan Withdraw/Penarikan Dana
- Pelayanan Yang Ramah Dan Memuaskan
- Dengan Server Poker-V Yang Besar Beserta Ribuan pemain Di Seluruh Indonesia,
- LegendaQQ.Net Pasti Selalu Ramai Selama 24 Jam Setiap Harinya.
- Permainan Menyenangkan Dengan Dilayani Oleh CS cantik, Sopan, Dan Ramah.
Fasilitas BANK yang di sediakan :
- BCA
- Mandiri
- BNI
- BRI
- Danamon
Tunggu Apa Lagi Guyss..
Let's Join With Us At LegendaQQ.Net ^^
Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami :
- BBM : 2AE190C9
- Facebook : LegendaqqPoker
Link Alternatif :
- www.legendaqq(dot)net
- www.legendapelangi(dot)com
NB : untuk login android / iphone tidak menggunakan www dan spasi ya boss ^_^