Kamis, 31 Oktober 2013

Artikel Keterampilan Menulis

A.    Pengertian Keterampilan Menulis
Apakah benar, kemampuan menulis itu ditentukan oleh bakat? Jika ditelaah pengertian bakat,  adalah kemampuan yang dimilki dan dibawa seseorang sejak lahir.

Sedangkan keterampilan menulis adalah keterampilan itu sendiri. Artinya, seseorang mempunyai kemampuan menulis karena dia terampil. Sementara untuk dapat terampil dalam menulis, maka dia harus melakukannya secara langsung atau melatih dirinya sehingga terampil.

Keterampilan menulis adalah salah satu keterampilan yang bersifat produktif. Keterampilan menulis merupakan suatu kegiatan menuangkan ide/gagasan ke dalam bentuk bahasa tulis (simbol grafis) agar dapat dipahami maksud dan isinya oleh orang lain, dalam hal ini oleh pembaca.

B.     Hubungan Menulis dengan Keterampilan Berbahasa yang Lain
1. Hubungan menulis dengan membaca. 
Menulis  dan membaca adalah kegiatan berbahasa tulis. Pesan yang disampaikan penulis diterima oleh pembaca dijembatani melalui lambang bahasa yang dituliskan. Membaca dan menulis merupakan suatu kegiatan yang menjadikan penulis sebagai pembaca dan pembaca sebagai penulis (Tompskin dan Hosskisson, 1995 ).

Penulis sebagai pembaca, Artinya, ketika aktifitas menulis berlangsung si penulis membaca karangannya. Ia membayangkan dirinya sebagai pembaca untuk melihat dan menilai apakah tulisannya telah menyajikan sesuatu yang berarti, apakah ada yang tidak layak saji, serta apakah tulisannya menarik dan enak dibaca.

Penulis pun melakukan berbagai kegiatan membaca lainnya. Ia membaca karya penulis lain untuk mendapatkan ide dan informasi, menemukan, dan memecahkan masalah, juga mempelajari bagaimana pengarang menyajikan dan mengolah tulisannya. Kualitas pengalaman membaca ini akan mempengaruhi keberhasilan dalam menulis.

Pembaca sebagai penulis, Artinya, ketika berlangsung kegiatan membaca, pembaca melakukan aktifitas seperti yang dilakukan penulis. Pembaca menemukan topik dan tujuan penulisan, gagasan dan kaitan antar gagasan, dan kejelasan uraian. Dia menganalisa atau merekonstruksi dengan membayangkan apa yang dimaksudkan dan diinginkan penulisnya sehingga pesan yang penulis sampaikan dapat ditangkap dengan baik.

2. Hubungan menulis dengan menyimak
Pada saat menulis, seseorang membutuhkan inspirasi, ide, atau informasi untuk tulisannya. Informasi dapat diperoleh dari berbagai sumber : sumber tercetak, seperti buku, majalah, surat kabar, dan lain-lain. Juga dari sumber tak tercetak seperti radio, televisi, wawancara, diskusi, dan lain-lain. Jika dari sumber tercetak informasi diperoleh dengan cara membaca, maka dari sumber tak tercetak perolehan informasi dilakukan dengan cara menyimak.

Melalui kegiatan menyimak penulis tidak hanya memperoleh ide atau informasi saja, tetapi juga menginspirasi tata saji dan penyampaian lisan yang menarik hatinya, yang berguna untuk aktifitas menulisnya.
3. Hubungan menulis dengan berbicara
Antara menulis dan berbicara keduanya merupakan keterampilan berbahasa yang bersifat aktif-produktif. Artinya penulis dan pembicara berperan sebagai penyampai atau pengirim pesan kepada pihak lain. Keduanya harus mengambil sejumlah keputusan berkaitan dengan topik, tujuan, jenis informasi yang akan disampaikan, serta cara penyampaiannya sesuai dengan sasaran ( pembaca dan pendengar ) dan corak teksnya ( eksposisi, narasi, deskripsi, argumentasi, dan persuasi ).

C.     Jenis-Jenis Menulis
Keterampilan menulis dapat kita klasifikasikan berdasarkan dua sudut pandang yang berbeda. Sudut pandang tersebut adalah kegiatan atau aktivitas dalam melaksanakan keterampilan menulis dan hasil dari produk menulis itu. Klasifikasi keterampilan menulis berdasarkan sudut pandang kedua menghasilkan pembagian produk menulis atau empat kategori, yaitu; karangan narasi, eksposisi, deskripsi, dan argumentasi. Di berikut ini akan dijelaskan satu persatu.

1. Eksposisi

Eksposisi biasa juga disebut pemaparan, yakni salah satu bentuk karangan yang berusaha menerangkan, menguraikan atau menganalisis suatu pokok pikiran yang dapat memperluas pengetahuan dan pandangan seseorang. Penulis berusaha memaparkan kejadian atau masalah secara analisis dan terperinci memberikan interpretasi terhadap fakta yang dikemukakan. Dalam tulisan eksposisi, teramat dipentingkan informasi yang akurat dan lengkap. Eksposisi merupakan tulisan yang sering digunakan untuk menyampaikan uraian ilmiah, seperti makalah, skripsi, tesis, desertasi, atau artikel pada surat kabar atau majalah.

Jika hendak menulis bagaimana peraturan bermain sepak bola, cara kerja pesawat, bagaimana membuat tempe, misalnya, maka jenis tulisan eksposisi sangat tepat untuk digunakan. Ekposisi berusaha menjelaskan atau menerangkan.

Parera (1993 : 5) mengemukakan bahwa “Seorang pengarang eksposisi akan mengatakan, Saya akan menceritakan kepada kalian semua kejadian dan peristiwa ini dan menjelaskan agar Anda dapat memahaminya.”

Dari uraian di atas, dapat dipahami bahwa untuk menulis karangan eksposisi maka, penulis harus memiliki pengetahuan memadai tentang objek yang akan digarapnya. Untuk itu, maka seorang penulis harus memperluas pengetahuan dengan berbagai cara seperti membaca referensi yang berkaitan dengan masalah yang dikaji melakukan penelitian, misalnya wawancara, merekam pembicaraan orang, mengedarkan angket, melakukan pengamatan terhadap objek dan sebagainya.

Dikembangkan lagi dengan beberapa pikiran penjelas. Pikiran penjelas tersebut dapat dikembangkan lagi menjadi beberapa rincian yang diperlukan. Untuk menghasilkan tulisan ekposisi yang baik maka pikiran utama dan pikiran penjelas harus diorganisir dalam bentuk kerangka karangan yang pada umumnya dibagi dalam tiga bagian yaitu, bagian pembuka (pendahuluan) bagian pengembangan (isi), dan bagian penutup yang merupakan penegasan ide. Untuk karangan yang bersifat kompleks, harus diuraikan dalam bentuk sub-bagian yang lebih rinci. Dalam karangan seperti itu. Dapat disusun dalam bentuk bab dan diperinci lagi menjadi sub-sub bab.

Contoh tulisan Eksposisi:
Bertahun-tahun aku mengeluti usaha ini dengan sabar. Sebagai pengusaha kecil yang bermodal kecil. Aku menghadapi berbagai macam tantangan. Persaingan dengan pengusaha-pengusaha lain yang bermodal besar yang sering berjalan tidak sehat hampir-hampir membuat aku putus asa. Tetapi aku telah bertekad tidak akan mundurdalam berusaha. Sedikit demi sedikit perusahaanku memperoleh kemajuan. Salah satu prinsip dalam kemajuan dalam memajukan perausahaanku adalah ” melayani konsumen” aku harus dapat melayani mereka sabaik-baiknya. Mutu produksi selalu kujaga benar. Harga tetap aku kuusahakan agar tidak melebihi harga produksi serupadari perusahaan lain. Sekarang, alhamdulillah perusahaanku sudah masuk dalam kelompok usaha menengah, aku tidak mengalami kesulitan modal lagi. Pemasaran hasil produksi bisa lancar. Tantangan – tantangan bukanlah tidak ada. Selama perususahaan masih berjalan, selama itu pula tantangan perusahaan pasti ada. Tantangan itu bisa muncul dari dalam perusahaan itu sendiri, maupun dari luar. Tetapi aku yakin, kalau dalam perusahaan menjadi seperti sekarang ini, tentu dalam masa sekarang ini aku akan dapat menghadapi tantangan-tantangan itu dengan baik. Bagiku tantangan itu merupakan hak yang menarik untuk diselesaikan, bukan sesuatu yang mesti aku takuti. Aku yakin kita berusaha dengan sungguh-sungguh dengan jalan yang benar, tentu Tuhan akan membukakan pintu keberhasilan bagi kita.

2. Deskripsi

Deskrisi adalah pemaparan atau penggambaran dengan kata-kata suatu benda, tempat, suasana atau keadaan. Seorang penulis deskripsi mengharapkan pembacanya, melalui tulisannya, dapat ‘ melihat’ apa yang dilihatnya, dapat ‘mendengar’ apa yang didengarnya, ‘merasakan’ apa yang dirasakanya, serta sampai kepada ‘kesimpulan’ yang sama dengannnya. Dari sini dapat disimpulkan bahwa deskripsi merupakan hasil dari obesrvasi melalui panca indera, yang disampaikan dengan kata-kata (Marahimin. 1993.46)

Contoh Deskripsi:
Kuamati penampilanku sendiri pada cermin besar itu. Tampak di seberang kaca, seorang pemuda berwajah kasar.,sepasang mata menyala-nyala, bergairah, tapi dalam lingkungan roman muka yang ... ya, siapa pun tidak perlu berkhayal terlalu jauh untuk mampu menemukan persamaannya dengan moncong seekor anjing Buldog. Tidak itu saja, tubuh yang kukuh kekar, pendek berotot, lengan dengan bisep bak paha pemain sepak bola, dada bidang menambah-nambah imajinasi orang yang melihatnya, bahwa aku ini tak ubahnya seperti seekor anjing Buldog saja.

3. Narasi (kisahan)

Narasi atau kisahan merupakan corak tulisan yang bertujuan menceritakan rangkaian peristiwa atau pengalaman manusia berdasarkan perkembangan dari waktu ke waktu. Paragraf narasi itu dimaksudkan untuk memberi tahu pembaca atau pendengar tentang apa yang telah diketahui atau apa yang dialami oleh penulisnya. Narasi lebih menekankan pada dimensi waktu dan adanya konflik (Pusat Bahasa. 2003.46).

Contoh:
Sore itu kami pergi ke rumah Puspa. Sopir kusuruh memakirkan mobil. Kemudian, kami memasuki gang kecil. Beberapa waktu kemudian, kami sampai di sebuah rumah yangh sederhana seperti rumah-rumah di sekitarnya. Rumah-rumah itu tanpak tidak semewah rumah-rumah gedung yang terletak di pinggir jalan. Pintu rumah yang sederhana itu terbuka pelan. Seorang gadis berlari dan memelukku. Gadis itu tiba-tiba pinsan dan terkulai lemas dalam pelukanku (Pusat Bahasa .2003. 47).


4. Argumentasi

Argumentasi merupakan corak tulisan yang bertujuan membuktikan pendapat penulis meyakinkan atau mempengaruhi pembaca agar amenerima pendapanya. Argumentasi berusaha meyakinkan pembaca. Cara menyakinkan pembaca itu dapat dilakukan dengan jalan menyajikan data, bukti, atau hasil-hasil penalaran (Pusat Bahasa. 2001. 45).

Contoh:
Kedisiplinan lalu lintas masayarakat di Jakarta cenderung menurun. Hal ini terbukti pada bertambahnaya jumlah pelanggarannya yang tercatat di kepolisian. Selain itu, jumlah korban yang meninggal akibat kecelakaan pun juga semakin meningkat. Oleh karena itu, kesadaran mesyarakat tentang kedisplinan berlalu lintas perlu ditingkatkan (Pusat Bahasa. 2003. 45).

5. Persuasi

Persuasi adalah karangan yang berisi paparan berdaya-ajuk, ataupun berdaya himbau yang dapat membangkitkan ketergiuran pembaca untuk meyakini dan menuruti himbauan implisit maupun eksplisit yang dilontarkan oleh penulis. Dengan kata lain, persuasi berurusan dengan masalah mempengaruhi orang lain lewat bahasa.
D.    Aplikasi dalam pembelajaran
Pengajaran keterampilan menulis secara intensif baru diberikan di kelas 3 dan 4 dalam bentuk materi paragraf dan karangan. Di kelas 3, pembelajar memperoleh matari paragraf, karangan bebas dengan tata tulisnya (ejaan). Secara garis besar materi paragraf terdiri atas
(1) pengenalan paragraf secara umum;
(2) pengenalan paragraf deduktif;
(3) pengenalan paragraf induktif;
(4) pengenalan paragraf deduktif-induktif;
(5) pengenalan karangan bebas dengan jumlah paragraf terbatas.
Materi paragraf secara bertahap disajikan melalui pengenalan dan pemahaman unsur yang membangun paragraf sampai pembuatan paragraf. Rinciannya sebagai berikut:
(a) gagasan utama (topik) dan kalimat utama;
(b) gagasan penjelas dan kalimat penjelas;
(c) alat kohesi paragraf, yang meliputi kata ganti, kata kunci, kata hubung (transisi);
(d) koherensi paragraf (keterkaitan dan kesinambungan gagasan);
(e) paragraf utuh.
Pembelajar berlatih menyusun paragraf secara bertahap dengan urutan sebagai berikut:
(a) berlatih mengembangkan gagasan utama menjadi kalimat topik;
(b) berlatih mengembangkan gagasan penjelas menjadi kalimat penjelas;
(c) berlatih melengkapi paragraf dengan kalimat topik;
(d) berlatih menyusun paragraf dari kalimat yang tersedia;
(e) berlatih mengembangkan kalimat topik menjadi paragraf;
(f) berlatih menulis paragraf secara utuh;
(g) berlatih menyusun karangan dari paragaraf yang ada;
(h) berlatih menyusun karangan secara utuh;
Paragraf atau karangan yang telah disusun pembelajar, kemudian diperiksa oleh pengajar satu per satu. Setelah itu, tulisan mereka dibacakan di dalam kelas, disimak pembelajar lain, dan didiskusikan di antara mereka. Prosedur ini dilakukan untuk menumbuhkan kompetisi positif di antara mereka. Sesekali mereka ditugasi menulis karangan di rumah.
Dalam pengajaran materi menulis ini masih sering ditemukan kendala. Kendala yang dimaksud adalah masih sering ditemukannya kesalahan menulis kata, kesalahan membentuk kata berafiks, kesalahan menyusun kalimat, kesalahan dalam kohesi dan koherensi paragraf, dan kesalahan penggunaan ejaan. Dengan cara memeriksa hasil tulisan mereka dan menunjukkan kesalahan tersebut, kesalahan ini sedikit-sedikit bisa dikurangi. Pengajar sering harus menjelaskan kembali materi yang sudah diajarkan sebelumnya akibat terjadinya kesalahan dalam proses kreatif ini.
Kecakapan dan minat pembelajar untuk menulis bervariasi. Untuk itu, pembelajar perlu mengadakan pendekatan kepada perseorangan untuk mengetahui letak kendalanya. Karena motivasi pembelajar mengikuti program tidak sama, bisa jadi hal ini berpengaruh terhadap setiap bentuk kegiatan belajar-mengajar, di antaranya menulis. Pembelajar harus terus diberi motivasi agar dapat mengikuti setiap tahap kegiatan.


44 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Nama : Fitriani
    NIM : A1C413045
    Kelas : A

    Dalam artikel diatas disebutkan kecakapan dan minat pembelajar untuk menulis bervariasi. Untuk itu, pembelajar perlu mengadakan pendekatan kepada perseorangan untuk mengetahui letak kendalanya. Maksud pendekatan dalam hal ini seperti apa? Bagaimana pendekatan itu dilakukan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Diana Lestari
      NIM : A1C413213

      Maksud dari pendekatan adalah upaya untuk membuat seseorang menulis. Contoh dari pendekatan adalah ceritakan kisah seorang penulis jempolan. Iming-imingi mereka siapa yang mau jadi penulis jempolan. Setelah itu, minta mereka mengeluarkan buku dan alat tulis. Mintalah mereka melepas sepatu dan menaruhnya diatas meja. Mintalah mereka menulis tentang sepatu itu. Apa yang mereka lihat? Apa yang mereka bau? Apa yang merekas rasakan? Tentang sepatu itu.
      Yakinlah! Mereka semua bisa nulis

      Hapus
  3. Nama : Dinda Suci Abyati
    NIM : A1C413027
    Kelas : A
    Kelompok 5 (Surat)
    Dari penjelasan diatas disebutkan bahwa klasifikasi keterampilan menulis berdasarkan sudut pandang kedua menghasilkan pembagian produk menulis atau empat kategori, yaitu: karangan narasi, eksposisi, deskripsi, dan argumentasi. Lantas, bagaimana dengan menulis puisi? Apakah menulis puisi juga termasuk dalam salah satu klasifikasi keterampilan menulis tersebut? Jika tidak, termasuk dalam klasifikasi apakah menulis puisi? Mohon penjelasannya.

    BalasHapus
  4. Nama : Firda Aulia
    NIM : A1C413211
    Kelas : IA
    Kelompok 5 (surat)

    Apa contoh karangan bebas dengan jumlah paragraf terbatas? mengapa jumlah paragrafnya harus terbatas ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. contohnya seorang guru yang memberikan tugas kepada siswanya untuk menulis pengalaman yang mengesankan dalam hidup dan membatasi siswanya untuk menulis karangan tersebut minimal 5 paragraf.
      Karena dengan jumlah paragraf yang terbatas tersebut,lebih memudahkan untuk mengoreksi karangan tersebut.

      Hapus
  5. Nama : Artoni Yahya
    NIM : A1C413017
    Kelas A
    Keompok 2 ( keterampilan berbicara )
    Dalam artikel diatas. Bisakah anda jelaskan makna dari kesalahan membentuk kata berafiks dan kesalahan dalam kohesi dan koherensi paragraf, dan contohnya seperti apa! dan bagaimana tanggapan anda tentang kreteria penulis yang handal dan berkualitas pada zaman sekarang dan sebutkan contohnya beserta buku karangannya !

    BalasHapus
  6. NAMA : RICHI RAMADHANA
    NIM : A1C413015
    KELOMPOK 5

    Apa yang di maksud dengan himbauan implisit dan eksplisit dalam kalimat persuasif ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama: Putri Nur Fatimah
      NIM: A1C413013

      Menurut saya himbauan implisit dalam kalimat persuasif adalah kalimat yang berisi himbauan atau ajakan secara tersirat yang ditujukan kepada seseorang atau orang banyak sedangkan himbauan eksplisit dalam kalimat persuasif adalah kalimat berisi himbauan atau ajakan secara langsung yang ditujukan kepada seseorang atau orang banyak

      Hapus
  7. NAMA : MEILISA WINDI ASTUTI
    NIM : A1C413051
    DARI KELOMPOK 5 (SURAT)
    Apakah ada kaitannya antara semua jenis-jenis menulis tersebut antara satu dengan yang lainnya? berikan alasannya !

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Firdha Nur Fadhila
      NIM : A1C413221
      Kelas : 1A
      Sebelumnya terima kasih atas petanyaan Saudara.
      Jika ditanya apakah ada kaitan antara jenis menulis yang satu dengan lainnya sudah pasti ada keterkaitannya.
      Contohnya kaitan eksposisi dengan deskripsi.
      Eksposisi biasa juga disebut pemaparan, yakni salah satu bentuk karangan yang berusaha menerangkan, menguraikan atau menganalisis suatu pokok pikiran yang dapat memperluas pengetahuan dan pandangan seseorang dan Deskrisi adalah pemaparan atau penggambaran dengan kata-kata suatu benda, tempat, suasana atau keadaan.
      Jadi, sudah jelas bahwa semua jenis menulis itu saling keterkaitan antara yang satu dengan lainnya. Hal itu dapat Saudara lihat sesuai penjelasan yang sudah saya paparkan.

      Hapus
  8. Nama : Mir'atun Nisa
    NIM : A1C413007
    Kelompok : 3 Keterampilan Membaca

    Pada artikel di atas dijelaskan bahwa keterampilan menulis dapat diklasifikasikan berdasarkan dua sudut pandang yang berbeda. Sudut pandang tersebut adalah kegiatan atau aktivitas dalam melaksanakan keterampilan menulis dan hasil dari produk menulis itu.
    Jelaskan jenis-jenis menulis menurut sudut pandang pertama yaitu berdasarkan kegiatan atau aktivitas dalam melaksanakan keterampilan menulis!

    BalasHapus
  9. Nama : Meyrika Maharani
    Nim : A1C413031
    Kelas : A
    Kelompok : 5 (surat)

    Kriteria apa yang menunjukkan bahwa kemampuan menulis kita sudah baik atau kurang baik? Jelaskan!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Sofia Rihamy
      NIM : A1C413025
      Kelas : IA
      Kriteria yang menunjukkan bahwa kemampuan menulis kita sudah baik yaitu :
      1) Mampu menulis dengan tulisan yang baku dan mudah dipahami.
      2) Mampu menyusun bahan-bahan yang tersedia menjadi suatu keseluruhan yang utuh.
      3) Mampu menulis dengan jelas dan tidak samar-samar.
      4) Mampu memanfaatkan struktur kalimat, bahasa dan contoh-contoh sehingga maknanya sesuai dengan yang diinginkan oleh penulis.
      5) Mampu menulis dengan tulisan yang meyakinkan dan menarik minat para pembaca terhadap pokok pembicaraan.
      6) Mampu mengkritik naskah tulisan sendiri yang pertama dan memperbaikinya.

      Adapun kriteria yang menunjukkan bahwa kemampuan menulis kita belum atau kurang baik, yaitu :
      1) Belum mampu menulis dengan tulisan yang baku dan mudah dipahami.
      2) Belum mampu menyusun bahan-bahan yang tersedia menjadi suatu keseluruhan yang utuh.
      3) Belum mampu menulis dengan jelas dan menulisnya masih samar-samar.
      4) Belum mampu memanfaatkan struktur kalimat, bahasa dan contoh-contoh sehingga maknanya belum sesuai dengan yang diinginkan oleh penulis.
      5) Belum mampu menulis dengan tulisan yang meyakinkan dan menarik minat para pembaca terhadap pokok pembicaraan.
      6) Tidak bisa mengkritik naskah tulisan sendiri yang pertama dan tidak dapat memperbaikinya.
      Terimakasih... :-)

      Hapus
  10. Nama: Purnama Sari Wahyuni
    NIM: A1C413035
    Kelompok: 2 (keterampilan membaca)

    Bagaimana cara memotivasi minat pembelajar agar dapat menggemari kegiatan dari berbagai hal dalam keterampilan menulis ini?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Sofia Rihamy
      NIM : A1C413025
      Kelas : IA
      Cara menumbuhkan atau memotivasi minat keterampilan menulis pelajar dari berbagai hal, cara sederhananya seperti :
      1) Mencoba mencoret-coret lembar buku dengan goresan tulisan tentang apa saja yang menjadi benak pikiran kita.
      2) Membeli buku-buku khusus seperti diary, memo dan sebagainya dan mencoba-coba untuk mencurahkan cerita-cerita atau isi hati kita tentang keseharian yang telah kita alami atau hal-hal yang menarik lainnya.
      3) Selalu berpedoman dan mengembangkan motivasi bahwa dengan berlatih MENULIS, maka akan membuat kita lebih cerdas dalam mengembangkan daya imajinasi lewat bahasa tulisan.
      4) Memperbanyak membaca bacaan-bacaan ringan seperti komik atau cerita dongeng, dan sebagainya, karena dengan begitu kita akan menyerap bacaan yang kita gemari, suatu saat akan mendorong kita untuk bisa menghasilkan karya gemilang seperti yang kita baca.
      Terimakasih :-)

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
  11. Nama: Siti Munawaroh
    NIM: A1C413005
    Kelompok 2 (keterampilan berbicara)

    Dalam menulis karangan bebas biasanya dibutuhkan imajinasi dalam membuatnya. Namun ada seseorang yang sulit berimajinasi. Apakah hal tersebut mempengaruhi keterampilan menulis seseorang? tolong jelaskan!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama: HILMI RIYADI
      NIM: A1C413049

      Sangat berpengaruh, karena dalam mengarang bebas sangat dibutuhkan imajinasi agar dapat mengembangkan karangan tersebut agar terlihat lebih menarik dan alur dari karangan tersebut terlihat jelas.

      Hapus
  12. Nama: FEBRIANTI
    NIM: A1C413053
    Kelas: A
    Kelompok 2 ( Keterampilan Berbicara )

    Pada artikel di atas disebutkan bahwa keterampilan menulis adalah keterampilan itu sendiri. Artinya, seseorang mempunyai kemampuan menulis karena dia terampil. Sementara untuk dapat terampil dalam menulis, maka dia harus melakukannya secara langsung atau melatih dirinya sehingga terampil. Yang ingin saya tanyakan bagaimana cara melatih menulis secara langsung itu?

    BalasHapus
  13. Nama : Nisa Karnila
    NIM : A1C413023
    Kelompok : 3 Keterampilan Membaca

    Dalam pengajaran materi menulis, masih sering ditemukan kendala. Salah satunya kesalahan dalam kohesi dan koherensi paragraf. Apa yang dimaksud dengan kesalahan dalam kohesi dan koherensi paragraf? Jelaskan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Risda Amalia
      NIM : A1C413081
      Kelompok 4

      Kohesi adalah keterpaduan bentuk yang berkaitan dengan penggunaan kata-katanya. Dan koherensi adalah keterpaduan makna yang berkaitan dengan isi.
      Jadi, kesalahan dalam kohesi paragraf adalah ketidakpaduannya kata-kata dalam paragraf tersebut. Sedangkan kesalahan dalam koherensi paragraf adalah tidak kompaknya antara gagasan yang dikemukakan kalimat yang satu dengan yang lainnya. Kalimat-kalimatnya tidak memiliki hubungan timbal balik untuk membahas satu gagasan utama.

      Hapus
  14. Nama : Alfis Sa'adah
    NIM : A1C413219
    Kelompok :3 Keterampilan Membaca

    Dalam hubungan menulis dengan menyimak, Jika dari sumber tercetak informasi diperoleh dengan cara membaca, maka dari sumber tak tercetak perolehan informasi dilakukan dengan cara menyimak. Pertanyaanya, jika seseorang tidak mempunyai kemampuan menyimak dengan baik, bagaimana caranya agar terampil dalam menuliskan informasi tersebut?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : HILMI RIYADI
      NIM : A1C413049

      Menurut saya apabila kita tidak mempunyai keterampilan menyimak maka kita akan kesulitan dalam menuliskan informasi tersebut, sehingga satu-satu nya cara terbaik yaitu dengan melatih keterampilan menyimak terlebih dahulu.

      Hapus
  15. Nama : Wahyu Azhari
    Nim : A1C413097
    Kelas : A
    Kelompok 2

    Dari penjelasan diatas, memuat tentang jenis keterampilan menulis, yang ingin saya tanyakan menurut kalian menulis essai termasuk jenis keterampilan menulis apa ? Mohon penjelasannya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Erma Suryani
      NIM : A1C413079

      Menulis essay termasuk jenis keterampilan menulis deskripsi, karena essay merupakan karangan prosa yang d tulis dari sudut pandang penulis. Salah satu tipe essay yaitu essay deskriptif yang menggambarkan subjek atau objek tertentu.

      Hapus
  16. Nama : Putri Anggraini
    Nim : A1C411055

    1. Untuk terampil dalam menulis, maka harus melakukan secara langsung atau melatih diri sehingga terampil. Apa saja yang dapat dilakukan untuk melatih diri dalam menulis?
    2. Termasuk jenis keterampilan apakah menulis novel dan cerpen? Adakah perbedaan dalam penulisan novel dan cerpen? Tolong jelaskan!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Risda Amalia
      NIM : A1C413081
      Kelompok 4

      1. Yang perlu dilakukan untuk melatih diri dalam menulis yang paling utama adalah memiliki informasi, informasi bisa didapatkan dalam membaca dan menyimak. Selanjutnya tinggal menulis informasi tersebut, setelah selesai baru dikoreksi tulisan anda. Dan lakukan cara itu secara terus menerus.
      2, Menulis novel dan cerpen termasuk dalam jenis menulis narasi. Ada. Kalau novel lebih mengetangahkan sebuah perjalanan hidup dan karakter tokoh sehingga di akhir cerita kehidupan tokoh mengalami perubahan. Sedangkan cerpen lebih mengetengahkan persoalan atau masalah yang dihadapi si tokoh, untuk kemudian mendapatkan sebuah jalan keluar terhadap permasalahan itu.

      Hapus
  17. Nama : Muhammad Syahrirani
    NIM : A1C413059
    Kelompok : 3 Membaca Fisika Kelas A

    Manfaat apa saja yang dapat kita peroleh dalam kehidupan sehari-hari jika kita memiliki keterampilan menulis yang baik? Serta apa saja hal yang harus diperhatikan agar kita memiliki keterampilan menulis yang baik?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : FIRDHA NUR FADHILA
      NIM : A1C413221
      KELAS : 1A
      Sebelumnya terima kasih atas pertanyaannya.
      Banyak manfaat yang dapat diperoleh jika seseorang terampil dalam menulis. Hal ini dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari, seseorang dapat mengeluarkan ide-ide atau gagasan-gagasan yang ada kedalam sebuah karya, yang nantinya karya tersebut dapat dinikmati oleh orang lain.

      Hapus
  18. Nama : Ibnu Hendriansyah
    NIM : A1C413019
    Kelompok : 5 Surat Fisika kelas A

    Apakah ada kriteria atau standar bahwa seseorang dikatakan terampil dalam menulis serta kendala-kendala yang dijumpai dalam menulis? Terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Normalnya keterampilan dalam menulis bagus memenuhi kriteria standar yaitu dapat mengungkapkan hal-hal baru, menulisdengan benar dan lengkap, merupakan pendapat atau ide orisinal, isinya menggugah pembaca, mengundang kejutan, menyangkut peristiwa besar, mengenal orang ternama,bhasa baik dan baku, terpublikasi melalui media tepat.
      sedangkan kendala-kendala dalam menulis adalah sulit memulai ketika hendak menulis, sulit mempertahankan konsentrasi dalam menulis, dan tidak fokus dalam menulis, salin itu kendala yang sering terjadi ialah cepat mengantuk.

      Hapus
  19. Nama : Mukhlis
    NIM : A1C513085
    Kelompok : 5 Surat

    Menulis hikayat termasuk kedalam jenis menulis apa? dan jelaskan kenapa?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Risda Amalia
      NIM : A1C413081

      Menulis hikayat menurut saya termasuk dalam jenis menulis narasi. Karena hikayat itu bertujuan untuk menceritakan suatu kejadian dan memiliki konflik didalam cerita itu sendiri.

      Hapus
  20. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  21. NAMA : HELMAN ARI AFNIZAR
    NIM : A1C413229

    Bagaimana hubungannya menulis dengan surat sedangkan surat juga harus ditulis ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. kita ketahu bahwa surat adalah informasi tertulis yg dapat digunakan sebagai alat komunikasi tertulis yang dibuat dengan persyaratan tertentu yang khusus berlaku untuk surat menyurat.
      dalam arti sempit adalah alat untuk menyampaikan berita secara tertulis.
      keterampilan menulis sangat erat kaitan nya dengan surat, karena didalam surat terdapat tulisan ( menulis ) yang sesuai dengan aturan penulisan surat itu sendiri. sehingga baik ditulis dengan tangan ataupun di ketik didalam surat pasti terdapat tulisan yang menjadi informasi dalam bentuk tulisan.

      Hapus
  22. NAMA : MUH. RDHA PRATAMA
    N IM : A1C413233

    Keterampilan menulis dapat kita klasifikasikan berdasarkan dua sudut pandang yang berbeda. Sudut pandang tersebut adalah kegiatan atau aktivitas dalam melaksanakan keterampilan menulis dan hasil dari produk menulis.
    Coba jelaskan apa maksud dari sudut pandang diatas?

    BalasHapus
  23. Nama : Richi Ramadhana
    NIM : A1C413015

    Bisakah dalam 1 karangan kita menggunakan penulisan jenis eksposisi,deskripsi dan lain-lain?

    BalasHapus
  24. Nama : Muhammad Bahaudin Umar
    NIM : A1C413033
    Kelompok : 3 (Membaca)

    Apakah membuat atau menulis dongeng termasuk dalam keterampilan menulis? Tolong di jelaskan!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Risda Amalia
      NIM : A1C413081
      Kelompok 4

      Saya akan menjawab pertanyaan dari Muhammad Bahaudin Umar
      Iya, menulis dongeng termasuk dalam keterampilan menulis. Karena dongeng adalah salah satu jenis menulis yaitu kategori narasi.

      Hapus
  25. Ma'af, kesempatan untuk bertanya sudah ditutup. Untuk yang pertanyaannya belum kami jawab, kami harapkan untuk bersabar sementara kami mencari jawabannya.

    TTD
    Risda Amalia (A1C413081)

    BalasHapus
  26. LEGENDAQQ.NET
    Kami Hadirkan Permainan Baru 100% FAIR PLAY Dari Operaqq.org. :) 1 ID Untuk 8 Games :
    ADU Q
    BANDAR Q
    BANDAR POKER
    POKER
    DOMINO 99
    CAPSA SUSUN
    SAKONG
    BANDAR 66 NEW

    Nikmati Bonus-Bonus Menarik Yang Bisa Anda Dapatkan Di Situs Kami LegendaQQ.Net. info Situs Resmi, Aman Dan Terpercaya ^^ Keunggulan LegendaQQ.Net :
    - Tingkat Persentase Kemenangan Yang Besar
    - Kartu Anda Akan Lebih Bagus
    - Bonus TurnOver Atau Cashback Di Bagikan Setiap 5 Hari
    - Bonus Referral Dan Extra Refferal Seumur Hidup
    - Minimal Deposit & Withdraw Hanya 20.000,-
    - Tidak Ada Batas Untuk Melakukan Withdraw/Penarikan Dana
    - Pelayanan Yang Ramah Dan Memuaskan
    - Dengan Server Poker-V Yang Besar Beserta Ribuan pemain Di Seluruh Indonesia,
    - LegendaQQ.Net Pasti Selalu Ramai Selama 24 Jam Setiap Harinya.
    - Permainan Menyenangkan Dengan Dilayani Oleh CS cantik, Sopan, Dan Ramah.

    Fasilitas BANK yang di sediakan :
    - BCA
    - Mandiri
    - BNI
    - BRI
    - Danamon

    Tunggu Apa Lagi Guyss..
    Let's Join With Us At LegendaQQ.Net ^^
    Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami :
    - BBM : 2AE190C9
    - Facebook : LegendaqqPoker

    Link Alternatif :
    - www.legendaqq(dot)net
    - www.legendapelangi(dot)com
    NB : untuk login android / iphone tidak menggunakan www dan spasi ya boss ^_^

    BalasHapus